Ada dua orang pemuda yang bersahabat sejak kecil, sebut saja namanya Anto dan Budi. Kedua pemuda ini tumbuh seperti anak-anak seusianya. Dalam hal semangat, keduanya hampir memiliki kesamaan yaitu sama-sama mempunyai hasrat ingin sukses. Dan mereka sama-sama menyukai pekerjaan yang berhubungan dengan komputer, atau istilah gaulnya orang IT.

Ketika dalam belajar disebutkan bahwa hanya orang yang bekerja keraslah yang akan meraih kesuksesan hidup di dunia, maka keduanya menyimpan motto tersebut dalam memori dan mencoba menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.

Anto dan Budi mencoba menerapkan konsep kerja kerasnya itu, setelah mereka lulus kuliah. Kedua pemuda ini mulai mengawali perjalanan karirnya dengan bekerja menjadi karyawan di perusahaan software house yang berbeda. Namun masa percobaan mereka sama, yaitu untuk 3 bulan ke depan.

Anto sangat percaya bahwa hanya dengan bekerja keraslah ia akan sukses dan mendapatkan banyak uang. Oleh karena itu ia bekerja dengan lebih giat lagi. Jika orang lain bekerja 8 jam ia memilih dikasih tambahan waktu 1 jam. Bahkan tak jarang ia memilih kerja lembur demi mendapatkan upah lebih. Dia sangat percaya hasil kerja kerasnya akan sesuai dengan yang akan ia dapatkan.

Sementara di tempat yang berbeda, Budi justru melakukan hal yang bertolak belakang dengan Anto. Ia lebih memilih bekerja setengah hari tanpa meminta tambahan waktu dalam bekerja. Itu juga ia lakukan pada shift malam dimana ia mulai bekerja dari jam 5 sore sampai selesai pada pukul 02.00 pagi.

Lantas apa yang Budi lakukan pada siang harinya? Alih-alih bekerja ia lebih memilih untuk belajar mendalami tehnik-tehnik pemrograman berbasis internet. Ia mengikuti sebuah pelatihan dengan biaya hasil kerjanya menjadi karyawan. Selain itu, ia mengisi waktu dengan membaca buku dan aktif dalam sebuah forum tentang pemrograman yang popular dari luar negeri.

Anto tidak tahu apa-apa tentang Budi karena mereka jarang bertemu dan kerjaannya yang membuatnya selalu sibuk. Ketika diminta waktu untuk bertemu pun dengan sombongnya Anto menjawab, “Maaf ya Bud saya sibuk, nanti saja kalau ada waktu.” Dari segi penghasilan, Anto memang lebih banyak daripada Budi mengingat kerjaannya yang sering lembur dan semua uangnya ia tabung, sedangkan Budi menyisihkan gajinya untuk membayar pelatihan dan membeli buku. Sisanya cukup buat makan sehari-hari dan menabung secukupnya.

Sudah 3 bulan lamanya, kedua pemuda ini sama-sama diterima menjadi pegawai tetap karena kinerja mereka yang bagus dan memuaskan. Dengan gaji yang diterimanya, Anto sudah bisa membeli sebuah notebook dan smartphone terbaru (walaupun kredit) sementara Budi, masih menggunakan pc dan hp yang masih seperti dulu. Dengan bangga Anto berkunjung kepada temannya dan memamerkan smartphone terbarunya, sementara Budi hanya bisa tersenyum dan bersyukur temannya bisa membeli barang yang dia inginkan. Budi percaya bahwa suatu saat nanti ia lebih bisa mendapatkan apa yang sudah didapat oleh Anto.

1 tahun berlalu, Anto merasa letih dalam bekerja. Namun apa daya ia harus melakukan kerjaannya yang sibuk itu demi membayar tagihan kartu kreditnya. Sementara Budi sudah menguasai ilmu-ilmu dalam membuat website jual beli (e-commerce) dan juga cara untuk memasarkannya. Budi mempunyai banyak teman dari pergaulannya di berbagai pelatihan.

2 tahun berlalu, Budi sudah membuat perusahaan software house sendiri dan memiliki banyak karyawan sementara Anto masih bekerja menjadi seorang karyawan dengan tanggungan kreditan yang membuatnya terus menerus bekerja keras. Kini keadaannya terbalik Budi justru jauh lebih baik dari apa yang didapatkan oleh Anto. Dia bahkan sudah bisa melakukan pembelian rumah di lokasi yang ia inginkan.

Diskusi Kelompok

Setelah membaca Cerita Inspiratif: Kisah Dua Orang Pemuda di atas, diskusikan dalam kelompok pertanyaan berikut ini:

  1. Identifikasi kata-kata, kalimat, ungkapan, pesan dan semacamnya baik tersurat maupun tersirat dalam kisah di atas yang terkait kecerdasan emosional dan kecerdasan intelektual
  2. Kemukakan beberapa kata kunci untuk menggambarkan karakter Budi dan Anton
  3. Buat kelanjutan dari cerita di atas dengan memasukkan beberapa unsur kecerdasan, baik intelektual maupun emosional kepada Anton ataupun Budi dan bagaimana dampaknya terhadap kehidupan mereka selanjutnya
  4. Share kepada kelas jawaban dan versi kelanjutan cerita Anton dan Budi